Rabu, 15 Oktober 2014

UTS Psikologi Pendidikan

Kasus 3 :
Ada seorang siswa kelas 2 SMA yang bisa dibilang baru bergabung dengan lembaga OSIS. Tampaknya ia kurang pede karena pengetahuannya tentang organisasi masih belum cukup. Ia suka minder dengan para seniornya yang sudah punya pengalaman banyak di organisasi. Masalah yang dihadapi adalah sulit untuk mengeluarkan argument-argumen dan susah untuk merangkai kata-kata untuk menjadi sebuah argumentasi.
  1. Seandainya anda adalah guru pembina OSIS bagaimana caranya agar anda dapat membuatnya lancar berbicara di depan umum?
  2. Bagaimana cara anda untuk mendekati siswa tersebut?
Jawaban :
  1. Jika saya menjadi guru pembina OSIS yang akan saya lakukan untuk membantu siswa tersebut adalah dengan cara mengajaknya untuk aktif mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS terutama rapat atau diskusinya. Jangan malu untuk bertanya atau berpendapat. Saya akan terus mendorongnya untuk berusaha dan meyakinkan kalau dulu senior-seniornya juga sama gugup dan sama tidak mengerti apapun tentang organisasi dan berargumen. Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan semakin sering ikut OSIS, maka kemampuan itu akan tumbuh dengan sendirinya. Kita harus percaya akan kemampuan masing-masing. Jika memungkinkan, saya akan mengajaknya berlatih berbicara di depan umum, seperti berorasi, berpidato, atau sekedar menyanggah argument dalam diskusi. Saya akan meyakinkan siswa tersebut bahwa kemampuan berorganisasi bukan warisan genetic, melainkan kemampuan yang bisa dipelajari dan dikuasai semua orang. Jangan hanya karena masih baru dan terlihat seperti ‘anak bawang’ menyurutkan langkah untuk menjadi lebih baik. Saya juga akan meminta kakak-kakak kelas atau seniornya di OSIS untuk ikut ‘merangkul’ siswa tersebut agar ia merasa dihargai dan tidak minder lagi. Harapannya, dengan cara tersebut akan membantu siswa itu merasa diterima dan kedepannya ia tidak akan canggung lagi untuk bersuara.

  1. Cara saya untuk mendekati siswa tersebut adalah dengan melakukan pendekatan personal. Saya akan mengajaknya untuk sharing, mengobrol santai, dan akan memintanya untuk percaya pada kemampuannya sendiri. Saya harap, dengan metode personal ini saya akan mengerti permasalahan atau factor-faktor yang membuatnya merasa kurang pede. Nantinya, setelah mengerti permasalahan tersebut saya akan memberikannya motivasi, lebih terbuka dan bisa mengekspresikan apa yang ada didalam pikirannya. Hasil akhir dari cara pendekatan ini saya harap dapat menjadikan siswa tersebut lebih tertantang untuk mencoba berorganisasi serta mampu mengutarakan pendapatnya baik dalam bentuk argument sanggahan maupun orasi dan sejenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar